Review Buku : Rindu by Tere Liye

Thursday, December 10, 2015


Tere Liye - sejujurnya saya tidak pernah mengenali siapa beliau. Karya-karyanya sebelum ini pun tidak pernah saya baca. Kebetulan bila kenalan saya di Indonesia offer buku ini kepada saya, terus saya kata mau dan nah, dalam seminggu buku ini tiba di pangkuan saya. 

Awalnya saya langsung tidak bernafsu untuk menatap naskah ini. Tak tahu kenapa, mood membaca saya seolah hilang, terus. Saya bawa buku ini dalam perjalanan 9 hari saya di China. Tak sangka, naskah ini antara yang menjadi teman baik saya sepanjang perjalanan tersebut. Makin 'jauh' saya pergi, makin jatuh cinta dengan karya Tere Liye ini.

Novel ini sangat-sangat berbeza dengan novel yang pernah saya baca. Takdenya adegan 'angan-angan mat jenin' seperti novel-novel cinta yang ada dipasaran saat ini. Novel ini mungkin novel cinta tapi cinta itu lebih kepada mencintai diri, tuhan dan kehidupan. Novel ini mengangkat kisah perjalanan Anna dan Elsa, Garuttu dan yang lainnya menuju ke tanah suci bagi menunaikan haji di tahun 1938 menggunakan kapal Blitar Holland. Apa yang berlaku disepanjang perjalanan suci ini diulas dengan begitu baik hingga membuatkan pembaca tidak henti berfikir.

Antara quote yang sangat menginspirasikan dan menginsafkan saya..
 “Cara terbaik menghadapi masa lalu adalah dengan dihadapi. Berdiri gagah. Mulailah dengan damai menerima masa lalumu. Buat apa dilawan? Dilupakan? Itu sudah menjadi bagian hidup kita. Peluk semua kisah itu, berikan dia tempat terbaik dalam hidupmu. Itulah cara terbaik mengatasinya. Dengan kau menerimanya, perlahan-lahan, dia akan memudar sendiri. Disiram oleh waktu, dipoles oleh kenangan yang lebih bahagia.”
***
 “Tentang penilaian orang lain, tentang cemas diketahui orang lain siapa kau sebenarnya. Maka ketahuilah, saat kita tertawa, hanya kitalah yang tahu persis apakah tawa itu bahagia atau tidak. Boleh jadi, kita sedang tertawa dalam seluruh kesedihan. Orang lain hanya melihat wajah. Saat kita menangis pun sama, hanya kita yang tahu persis apakah tangisan itu sedih atau tidak. Boleh jadi, kita sedang menangis dalam seluruh kebahagiaan. Orang lain hanya melihat luar. Maka, tidak relevan penilaian orang lain.”

***
“Kita tidak perlu membuktikan pada siapapun bahwa kita itu baik...”

***
“Lepaskanlah. Maka besok lusa, jika dia cinta sejatimu, dia pasti akan kembali dengan cara mengagumkan. Ada saja takdir hebat yang tercipta untuk kita. Jika dia tidak kembali, maka sederhana jadinya, itu bukan cinta sejatimu. Hei, kisah-kisah cinta di dalam buku itu, di dongeng-dongeng cinta, atau hikayat orang tua, itu semua ada penulisnya. Tetapi kisah cinta kau, siapa penulisnya? Allah. Penulisnya adalah pemilik cerita paling sempurna di muka bumi. Tidakkah sedikit saja kau mau meyakini bahwa kisah kau pastilah yang terbaik yang dituliskan.” - Gurutta

* Sangat direkemenkan pada semua buku ini.

You Might Also Like

12 comments

  1. Any idea mne nk dpt buku ni di msia ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. takde idea...mgkn boleh kirim pada sesiapa yg nk ke Indonesia

      Delete
    2. Boleh dapatkan buku2 tere liye dari saya jika berminat :) 0192490357

      Delete
  2. Ni baru baca quotes dah rasa buku ni best

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayat2 dalam buku ini semuanya best2..wajib baca, mesti jatuh cinta hehehe

      Delete
  3. baru baca sikit tapi dah terkesannn. aaaaaaaaa. nak jugak!! - syaza

    ReplyDelete
    Replies
    1. syaza, nanti akak open order..nak ke Jakarta nanti

      Delete
    2. nakkkkkkkkk. nak banyak2. hahahahaha

      Delete
  4. Sudah khatam saya baca buku ini. Bagus banyak pelajaran tentang arti cinta sejati, dendam kesumat, keberanian nenegakan kebenaran dan banyak lagi. Tapi buku ini terlalu berbelit belit ..hehe

    ReplyDelete
  5. Haha, kak zilla patut tulis banyak lagi review buku lepas ni.Seriyes. Buat rasa nak baca sangat. Memang kena beli buku ni..hehe :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ary, akak malas nak buat review panjang2..anggap aje, nak tau selebihnya harus beli buku ini hehehe.

      Delete

Subscribe